di beranda jantungku yang rapuh
aku mengeram sebutir kenangan
tentang semut-semut yang begitu lapar
akan darah dan darah
(gula bukan lagi sahabat mereka
setelah tebu belakangan hari jadi
santapan lintah yang serakah)
banyak lagi ingatan-ingatan lain
tentang tuhan yang tiba-tiba berkelebatan
di bawah kilatan remang lampu disko
bukan di sekolah-sekolah renta atau musala tua
ya, bagaimanapun aku bisa bersyukur
itu cuma kenangan
rupanya tuhan pandai sekali
mencari topik perbincangan
0 komentar:
Posting Komentar